Jumat, 24 April 2015

7 Puisi Tentang Langit

Dalam Diam

diam

Aku terjemahkan diamku,
bersama bayangan wajahmu
dibalik warna hitam mataku.

Sinar matamu yang terasa ringan,
ternyata terasa berat dipundakku.
Entah bagaimana harus berjalan tegak dengan rasa ini.

Diamku bukan buih air yang hilang ditepian,
diamku bukan pula bayangan yang tak tentu arah.
Diamku adalah kau yang menyejukan hatiku…
Masihkah bertanya mengapa aku diam ??

cipt : IRMASENJA




Langit Malam

langitmalam

Aku suka cara udara yg mengabarkan tentang tidurlah dalam dekap hangat mereka yg mengasihimu.
Aku suka ketenangan langit yg berbisik tentang, tenanglah … dan semua akan baik-baik saja.
Aku suka cara kerlip lampu dan pendar bintang yg saling berlomba memberi keindahan.


Aku suka membiarkan hati dan pikiranku terbang menemui harapan dan keyakinan bahwa hiduplah dengan hati yg gembira, belajarlah untuk terus syukur.
Tak apa sesekali jatuh dalam keluh, maafkan jika diri berbuat salah.


Sejatinya air mata mengabarkan tentang pemahaman hidup yg lebih baik dan tawa menyiarkan dekaplah terus harapan.

” Aku suka langit malam ini, tak apa meski udara dingin membuatku terus menjadi org plg berisik saat ini #batukterus

cipt :  IRMASENJA


Puisi - Bintang dan Langit, Kau dan Aku



Sinar bintang temani ku dalam gelap,
mengenang indahnya senyum mu,
bintang yang selama ini bersinar bagai pelita malam,
kini ia ada di sini,
di sisi ku,
malam yang gelap,
iringi kayuhan sepeda ku,
peluk mu semakin erat mendekap ku penuh ketakutan,
mengapa kau takut gelap?
bukankah banyak hal indah yang dapat kau lihat dalam gelap?
lihatlah,
lihat bintang-bintang itu,
mengapa mereka tak takut gelap?
karena ada langit,
tak usah kau takut menjadi bintang,
karena aku akan menjadi langit,

air mata mu iringi langkah ku,
pergi meninggalkan kota penuh cerita,
tangisan mu memberatkan langkah ku pergi,
kau tau ku tak ingin,
namun kau pun tau ku tak bisa,
jikalau kau rindukan ku,
beranjaklah dari ranjang mu,
tengoklah dari jendela mu,
lihatlah langit yang mengiringi bintang,
seperti aku,
yang selalu mengiringi mu,
walau tak di sisi mu,


CIPT : erwinn



 Untuk Langit

Kutatap engkau kala kusendiri
Kunikmati keindahan yang tak tertandingi
Sejauh apapun mata memandang
Kau tetap luas membentang

Sang awan perlahan berpindah
Terasa penuh kisah-kisah indah

Berbagai bentuknya membuatku berangan
Apa saja yang hendak kutuaikan

Kini aku terpana menghayatimu
Anganku melambung menafsirkan pesanmu

Bagi jiwa-jiwa yang tak menganggapmu
Tak mengerti betapa besar arti hadirmu

Ingin ragaku terbang ke angkasa
Melintas riang diantara berjuta mega

Berapa kalipun akan kuyakinkan mereka
Bahwa engkau menyimpan banyak cerita
Meski tak sampai jemari menyentuhmu
Tetaplah terpancar tirta keelokanmu
Yang puaskan imajinasiku
Menghiasi dikala hambar hariku

Langit.... Tetaplah indah
Agar aku bisa menikmatimu dengan romansa

Langit.... Tetaplah di atas
Mengilhamiku hayalan tak terbatas.

 cipt : YUGI


DALAM LEMBAYUNG LANGIT SENJA

Dalam langit senja, kala mentari mulai berlabuh..
Seperti harapan di ujung tanduk, yang siap menjadi puing - puing..
Hati nelangsa dalam peraduannya, menanti waktu yang tak kunjung datang..
Seperti apakah malam kelam ini..
Adakah seberkas terang menghiasi gelapnya malam ini?

Dalam lembayung langit senja, kala kegundahan mulai merajalela..
Seperti gitar yang putus sinarnya, tiada nada yang seirama lagi..
Begitu redup dan heningnya hari ini, seperti membisikkan kesunyian hati..
Kemanakah sang rembulan?
Kemanakah bintang - bintang?

Dalam lembayung langit senja, kala gemuruh mulai menyapa..
Seperti genderang perang, iramanya saling sahut menyahutan..
Kemanakah tempat untuk berlindung?
Dimanakah ketenangan hati?

Kegalauan ini kian merasuk dalam raga, yang tak memampukan lagi tuk berkata..
Hanya dalam tatapan yang kosong, dan hati yang berkecamuk..
Hanya dalam kesendirian malam, dan sepinya kegelapan ini..
Berharap akan semua cepat berlalu..
Dan memberikan seberkas terang..
Untuk menemani mimpi - mimpi..

cipt : ANDREAS


  ANDAI LANGIT SENJA MEMBIRU

Tak bisa ku mengeja
Arsir di ufuk awan menjingga
Serupa kemilau menggelitik urat geli
Meski helanya membawa semilir surga
Namun relung hati tetap terombang-ambing

Seperti langit yang menanti senjamu
Mereguk jingga seirama dentum jam dinding di ruang hatiku
Di sela biru langit yang t'lah kumiliki

Aku bergeming...
Bertanya pada kelebat kilat sore ini
Mungkinkah langit membiru disenjaku
Atau menjingga di terik membiru...

cipt : ULIL AMRI

 JINGGA DI LANGIT SENJA

Kala rona jingga menghias langit senja
Kutitipkan sekeping hati pada cakrawala
Diantara mega-mega, dalam balutan penuh rindu
yang memerah diufuk jiwa

Senja perlahan memeluk malam
dengan warna gelap yang meliputi
menanti penuh harap pada jemari kasih,
yang kan menyibak tirai gulita
pada hamparan padang sunyi

Saat purnama menyapa ditepian malam
kan kutuangkan goresan rasa
kedalam cawan jiwamu
Agar kau tau
Disetiap detak nadiku
Hanya ada namamu
Yang terukir indah dalam relung sukmaku

Kasih
Ejalah dengan nurani setiap bai-bait
yang mewakili perasaan hati
Dan kau akan tau betapa beningnya tulus ini
Tanpa beban mimpi yang tak bertepi

cipt : JESSICA ERIA

13 komentar: